Asperger's Syndrome
Orang tua dengan anak Asperger’s syndrome mungkin terkejut bila tahu bahwa terapi wicara dapat bermanfaat bagi anak mereka. Anak-anak dengan Asperger’s syndrome umumnya tidak menunjukkan keterlambatan perkembangan dalam hal bahasa dan mereka biasanya mampu untuk bercakap-cakap.
Meskipun demikian, biasanya anak-anak ini cenderung bercakap-cakap dengan sedikit canggung. Orang tua mungkin menyadari anak mereka berbicara dengan nada yang monoton atau kadang terlalu cepat. Anak juga mungkin menghindari kontak mata dan menunjukkan sedikit ekspresi wajah, bahkan saat mendiskusikan suatu topik yang penuh emosi. Saat anak tumbuh dewasa, orang tua mungkin menyadari anak mereka menunjukkan keterikatan yang tidak biasa terhadap satu atau dua topik pembicaraan. Anak juga mungkin melakukan pembicaraan dengan dirinya sendiri, terus bertahan membicarakan suatu topik walau orang lain berusaha berkali-kali mengubah topik.
Anak-anak dengan Asperger’s syndrome akan mendapatkan manfaat dari terapi wicara. Seorang SLP akan fokus mengajari anak mengenai aturan-aturan berbahasa dalam interaksi sosial. Mulai dari belajar memposisikan diri saat berbicara dengan orang lain, memahami bahasa tubuh, nada bicara, nuansa bahasa seperti sarkasme atau hiperbola, sampai belajar menggunakan ekspresi wajah saat berkomunikasi. Anak juga akan belajar cara membuat kontak mata dan menggunakan ritme natural saat berbicara.
Low-functioning autism
Anak-anak dengan low-functioning autism memiliki kesulitan dalam menjawab pertanyaan dan dalam membuat orang lain mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka. Anak-anak seperti ini miskin kosa-kata bila dibandingkan dengan anak-anak lain seusia mereka. Beberapa anak bahkan sama sekali tidak bicara atau sedikit berbicara.
Anak-anak dengan low-functioning autism yang menunjukkan sedikit atau bahkan tidak bisa berkomunikasi, dapat merasakan manfaat dari terapi wicara. Seorang SLP dapat melatih anak dengan menggunakan metode komunikasi non-verbal. Ia dapat mengajari anak untuk menggunakan bahasa tubuh.
Beberapa anak autis mengalami kemajuan dalam berkomunikasi dengan menggunakan alat bantu bicara elektronik atau mengetik daripada berbicara. Beberapa anak lain mengalami kemajuan dengan menggunakan metode kartu bergambar. Dalam metode ini, seorang SLP akan menggunakan kartu bergambar. Idealnya, gambar yang digunakan adalah gambar yang disukai anak seperti olahraga kesukaan atau mainan favorit. Melalui pengulangan, anak akan belajar saat ia mengangsurkan kartu bergambar yang tepat ia akan menerima benda/hal seperti yang ada di kartu. Lambat laun, seorang SLP akan memasukkan unsur bahasa dalam metode terapi ini.
Terapi wicara untuk anak-anak dengan low-functioning autism membutuhkan proses yang sangat panjang. Seorang SLP harus memberikan peer kepada orangtua untuk dikerjakan bersama anak mereka di rumah. Hal ini dilakukan karena semakin banyak pengulangan yang diberikan, anak akan semakin cepat memahami dan menguasai.